Kamis, 07 Februari 2013

MEWUJUDKAN GIZI SEIMBANG UNTUK MENGATASI MASALAH GIZI GANDA


Gizi seimbang dan keragaman pangan merupakan solusi dari masalah gizi ganda dimana masalah gizi ganda itu sendiri adalah masalah atau penyakit yang timbul akibat dari gizi kurang dan gizi lebih. Oleh karena itu penerapan gizi seimbang dan perilaku hidup sehat secara berkelanjutan merupakan suatu upaya penting dalam mewujudkan hidup sehat, bugar, cerdas, aktif dan produktif.

Mewujudkan Gizi Seimbang Untuk Mengatasi Masalah Gizi Ganda adalah tema Hari Gizi Nasional ke- 62 pada tahun 2013 ini yang diperingati setiap tanggal 25 Januari. Peringatan HGN setiap tahun ini diharapkan dapat menjadi momentum berkala untuk selalu mengingatkan dan mendorong pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat tentang pentingnya memiliki kesadaran gizi yang baik dan menerapkan perilaku gizi seimbang.

Dikutip dari pres release yang diterima Info Prssni Lampung pagi tadi (07/02), Data dari Riskesdas 2010 (Balitbangkes 2011) mengungkap bahwa pada semua kelompok umur dan jenis kelamin di Indonesia terjadi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia.

Pada anak balita terdapat 17.9% yang mengalami gizi kurang (underweight), 36.5 mengalami stunting dan 5.8% mengalami gizi lebih (overweight). Pada anak usia 6-12 tahun sejumlah 12.2% tergolong kurus dan 9.2% tergolong gemuk (gizi lebih). Pada orang dewasa 12.6% tergolong kurus dan 21.7% tergolong gemuk.

Hal ini menunjukkan masalah gizi ganda masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Dari segi konsumsi pangan, juga tampak masih belum memadai mutu gizi dan keragaman pangan penduduk, yang ditunjukkan oleh Skor Pola Pangan Harapan (Skor PPH) 77.3 pada tahun 2011 (BKP Kementan, 2012).

Rendahnya skor PPH ini disebabkan masih rendahnya konsumsi pangan hewani, sayur dan buah. Data tersebut menunjukkan masih banyak masyarakat Indonesia yang belum sadar gizi dalam menerapkan gizi seimbang.***(robert)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar